T O R Perencanaan Desain

Proses membangun sebuah bangunan menggunakan Iangkah-Iangkah yang sudah ditentukan, misalnya pekerjaan perencanaan, pekerjaan pelelangan, dan pekerjaan pelaksanaan pembangunan. Untuk pekerjaan perencanaan dilakukan pada awal sebelum membangun rumah. Dengan perencanaan maka sebuah rumah akan dapat diselesaikan pengerjaannya tanpa adanya hambatan di kemudian hari.

Ketika seseorang memiliki sebidang tanah berukuran panjang, lebar, atau luas tertentu untuk dibuat rumah tinggal, yang dipikirkan selanjutnya adalah jumlah kamar, letak ruang-ruang rumah, dan sebagainya. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, seseorang akan membuat gamnar rencana. amar rencana rerseout mutiak diperlukan karena berkaitan dengan persyaratan administrasi dalam pengurusan 1MB.

Setelah selesai dengan perencanaan, kegiatan selanjutnya adalah pekerjaan pelelangan. Namun, pekerjaan ini tidak harus dilakukan, terlebih untuk rumah yang dibangun sendiri yang tidak diborongkan ke pihak lain. Apabila rumah dibangun sendiri, proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembangunan.

Mimpi seseorang jika ingin mewujudkan bentuk dan ukuran rumah direalisasikan dalam perencanaan. Sebagai langkah awal dan perwujudan mimpi yang digoreskan di atas kertas menjadi gambar perencanaan merupakan dokumen penting yang akan menjadi pedoman perizinan, pelaksanaan pekerjaan, atau dasar dan kontrak kerja bila diborongkan. Berikut Iangkah-langkah perencanaan tersebut.

1. Perencanaan yang berkaitan dengan tanah Pekerjaan yang diperlukan berkaitan dengan tanah pada tahap perencanaan adalah pengukuran, penentuan kontur tanah (tinggi-rendahnya), dan pengujian kekuatan tanah . Semua pekerjaan yang berkaitan dengan tanah tersebut memegang peranan penting. Ini disebabkan sebuah bangunan rumah akan didirikan pada tanah tersebut. Apabila pengukuran, misalnya, tidak dilakukan maka bangunan akan tidak sesuai keinginan. Selain itu, tanah yang tidak diuji kekuatannya akan sulit ditentukan jenis pondasi yang akan digunakan.

Pengukuran dilakukan untuk menentukan luas lahan yang ada. Panjang dan lebar lahan harus diukur dengan cermat. Sementara kontur tanah perlu diperhatikan. Dengan mengetahui kontur tanah maka akan dapat ditentukan apakah harus dilakukan perataanl ahan atau tidak. Untuk lahan yang sudah rata, penentuan kontur tidak perlu lagi dilakukan.

Kegiatan lain yang menyangkut perencanaan tanah adalah pengujian kekuatan tanah. Pengujian harus dilakukan bila tanah tersebut akan digunakan untuk bangunan rumah bertingkat. Pengujian ini memang harus dilakukan oleh ahli tanah. Biasanya pengujian kekuatan dilakukan dengan alat berupa sondir maupun boring. Kedua alat ni berupa bortanah. Pengujian tanah yang tidak dalam dapat menggunakan sondir, sedangkan tanah yang dalam menggunakan boring.

2. Perencanaan yang berkaitan dengan gambar Satu hal yang sangat penting dalam perencanaan membangun rumah adalah tersedianya gambar. Untuk perencanaan, gambar-gambar yang mutlak diperlukan minimal berupa gambar tampak, gambar potongan, serta gambar denah, dan lokasi tanah.

Gambar-gambar tersebut diperlukan dalam pengurusan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Selain gambar tersebut, diperlukan gambar detail, gambar konstruksi, gambar instalasi lisrik, gambar instalasi pipa air, dan gambar instalasi sanitair.

3. Perencanaan yang berkaitan dengan RAB Dalam ilmu teknik bangunan, biasanya penghitungan kebutuhan bahan bangunan menggunakan analisis pekerjaan yang terdiri dan kebutuhan bahan bangunan dan upah pekerjaan. Setelah diperoleh harga satuan pekerjaan, disusunlah RAB (Rencana Anggaran Biaya) atau RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan). Pembahasan rinci mengenai RAB atau RAP mi yang akan difokuskan pada buku ini.
Fungsi RAB dalam Penjadwalan Waktu

Satu hal penting yang juga sangat berperan dalam perencanaan pembangunan rumah adalah pembuatan time schedule atau penjadwalan waktu pekerjaan. Penjadwalan ini dibuat dalam bentuk tabel pekerjaan dengan waktu yang diharapkan agar jenis pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan. Dengan adanya penjadwalan pekerjaan diharapkan pembangunan rumah akan terselesaikan tepat waktu . Penjadwalan ini sangat penting karena sangat erat kaitannya dengan pembiayaan. Semakin lama penyelesaian suatu pekerjaan maka akan semakin mahal biaya penyelesaian pekerjaan tersebut.

Memang penetapan waktu penyelesaian pekerjaan tidak dilakukan sembarangan, tetapi perlu perhitungan yang cermat dan matang. Jumlah waktu diperoleh dan nilai bobot masing-masing pekerjaan. Sementara bobot dan masing-masing pekerjaan diperoleh dan perkalian antara volume pekerjaan dengan harga dibagi dengan jumlah total biaya, lalu dikalikan dengan 100%.

Sistem penjadwalan waktu yang paling mudah adalah menggunakan “kurva S”. Kurva S merupakan salah satu bentuk dan rencana kerja yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan titik-titik pada gambar sehingga berbentuk seperti huruf ‘S’. Namun, sekarang telah banyak program yang digunakan untuk program time schedule. Bobot dan masing-masing biaya juga bisa digunakan untuk menghitung cash flow mingguan

About The Author

Related Posts

Leave a Reply

real
time web analytics